10 Toxic Words Yang Meracuni Kaum Muda | Prof. Rhenald Khasali

Belvas Ghazalah Aufa
7 min readMar 23, 2022

Source : https://www.youtube.com/watch?v=TbV1mksvpPw&t=3s

Source

A. Pembuka

Assalamualaikum wr.wb. Kali ini saya akan membahas 10 kata-kata toxic atau kata buruk yang terkadang meracuni kaum muda yang sebelumnya pernah di review oleh Professor rhenald khasali di kanal youtube nya yang di unggah pada tanggal 15 maret 2022.

Prof.Rhenald khasali berpendapat bahwa pada saat ini,Di dunia baru banyak sekali kata-kata baru yang sebagian bisa menjadi toxic words. toxic words adalah kata-kata yang memiliki unsur negatif dan dapat menyerang mental seseorang jika kata tersebut disalahgunakan makna nya. berikut saya bahas 10 kata-kata Toxic menurut Prof. Rhenald Khasali.

1. CUAN

2:49

cuan adalah kata yang diambil dari bahasa Hokkian yang memiliki makna atau arti “Hasil / Profit”. Seringkali banyak anak muda yang menggunakan kata ini untuk menggambarkan suatu profit dalam bisnis atau pekerjaan nya. Menurut prof.Rhenald Khasali, Kata ini merupakan salah satu Toxic Words yang jika disalahgunakan akan mengabaikan suatu fondasi dasar yang ada didalam diri kita yaitu Skill, Pengalaman, Kehormatan, dan ilmu, dan akan beralih ke segala sesuatu yang bersifat kemudahan serta menjadi orang yang sangat perhitungan dalam urusan keuangan. Prof. Rhenald mengutip “jika anda mengejar uang secara berlebihan, maka biaya yang akan anda tanggung akan berlebihan, anda akan menanggung biaya kesehatan. biaya reputasi, ketenangan hidup dll.”. Makna dari apa yang disampaikan oleh prof.Rhenald adalah, Didalam Hidup, kita jangan hanya mengejar Profit / uang semata, Kita juga harus memikirkan tentang apa yang ada didalam diri kita seperti reputasi, Ketenangan hidup, serta kesehatan rohani maupun jasmani.

2. Quarter Life Crisis / Early Adulthood Crisis.

Kata-kata diatas memiliki arti / makna, Suatu masa dimana orang mencapai umur 18–25 tahun dan mereka berfikir “Kenapa orang orang disekitar saya sudah berhasil mencapai kesuksesan, sedangkan saya belum?” dan mereka pun membandingkan dirinya dengan orang lain yang lebih sukses darinya. Akibat nya adalah, banyak anak muda usia 18–25 tahun merasa dirinya Stuck di suatu tempat dan memiliki kepercayaan diri yang cenderung rendah. Di rentang usia tersebut adalah fase yang tidak stabil, dimana anak muda dituntut untuk melakukan eksplorasi dan sedang berhadapan dengan situasi yang tidak pasti. Maka dari itu kita harus beradaptasi dan berdamai dengan waktu untuk mencapai suatu kepastian (Kesuksesan).

3. Insecure

Kata diatas memiliki makna /arti suatu perasaan cemas, tidak percaya diri, tidak mampu, dan merasa kurang dengan orang orang yang ada disekitarnya. Kata diatas dinilai toxic dan dapat meracuni anak muda karena semua orang berharap untuk memiliki segala sesuatu yang ia inginkan, seringkali hal tersebut di halangi dengan kekurangan dan hambatan dari dalam diri kita sendiri, dan itu merupakan hal yang normal untuk dimiliki oleh anak muda. Penyebab dari Rasa Insecure tersebut adalah karena kita masing masing memiliki background / latar belakang yang berbeda beda sehinggan terkadang ada anak muda yang merasa dirinya tidak memiliki rasa insecure karena sejak dulu ia di ajarkan dan dibentuk oleh kedua orang tuanya untuk menghargai dirinya sendiri tanpa melihat apa yang dimiliki oleh orang lain. tetapi kita tidak bisa menutup mata jika ada seseorang yang memiliki rasa insecure karena dibesarkan oleh banyak pengalaman buruk dan pahit di masa lalu. untuk menghilangkan rasa insecure tersebut kita harus melakukan “Self Healing” atau perbaikan diri dengan cara menghargai segala kekurangan yang kita miliki terlepas dari semua kelebihan yang kita miliki, dengan cara itu, bisa kita jamin bahwa rasa insecurity akan hilang secara bertahap.

4. Passion

Kata ini banyak di sebutkan oleh para motivator dengan embel embel “Love what you do”, atau Cintailah apa yang anda kerjakan. tetapi banyak sekali anak muda yang sangat sulit untuk melakukan apa yang ia cintai, oleh karena kita harus mencintai apa yang kita kerjakan dan cinta tersebut akan menimbulkan kreativitas dan inovasi baru. Terkadang anak muda lupa bahwa Passion bukan hanya mencintai apa yang anda sukai, tetapi juga kita harus mencintai fase sulit dengan ketenangan batin dan raga. Berbeda dengan kata Ambition Passion yang harus kita hindari, jadi jika kita mendorong diri kita dengan berambisi untuk mendapatkan uang yang banyak dan mengalahkan orang sekitar dll, akibatnya adalah kita menjadi Kasar dan tidak memiliki etika dan budi pekerti. orang yang memiliki passion tentu saja tidak bekerja dengan berambisi, tetapi dengan Antusiasme, tetapi harus di garisbawahi jangan bekerja secara berlebihan karena akan membahayakan mental dan fisik kita. Prof. rhenal mengutip bahwa bekerja dengan passion bukan hanya dengan bekerja mudah, tetapi harus melewati berbagai rintangan yang sulit dengan tenang dan sabar, Jika anda mengira passion itu adalah kemudahan, tentu saja anda keliru.

5. Hustle Culture

Kata diatas memiliki makna Bekerja keras dengan waktu yang cepat seakan akan hidup sedang berlomba-lomba. Hustle Culture ini sudah mendarah daging di kaum anak muda karena sejak ia lahir sudah di kejar oleh pesatnya kemajuan ilmu teknologi di kehidupan sehari hari. Hustle culture ini memang terkadang menyenangkan karena anak muda dapat melihat perubahan yang signifkan di rentang waktu yang cepat, tetapi juga meletihkan. Akibatnya lahirlah kata “work Life Balance” , karena perubahan yang terlalu cepat, kita harus menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan kita dalam segala aktivitas untuk mencegah adanya kerusakan mental dan fisik dalam pekerjaan. memang betul kutipan elon musk bahwa ada banyak tempat yang mudah untuk bekerja, tetapi tidak ada orang yang bisa untuk mengubah dunia dalam 40 jam bekerja dalam seminggu. Ciri ciri tersebut memang dinilai bahwa orang orang sangat menolak adanya Hustle Culture.

6. Toxic Workplace

Di dunia ini, banyak sekali tempat kerja / Workplace yang dimpimpin oleh orang orang yang Toxic / negatif, yang selalu mengancam bawahannya untuk bekerja lebih banyak dan bekerja lebih cepat. Tetapi ada juga kantor yang bersifat normal dengan lingkungan yang supportif antara satu sama lain, tetapi terkadang justru masalah toxicivity nya timbul di pekerja / karyawan yang terlalu sensitif dan merasa insecure yang membuat tempat kerja yang tadinya bersifat supportiv menjadi Toxic. kaum muda harusnya berhati-hati bahwa tidak semua tempat kerja bersifat toxic dan bersifat normal, kaum muda hendaklah jangan sembarang menuduh bahwa tempat kerja anda bersifat toxic ataupun tidak supportif

7. Smart Work

Banyak orang yang mengatakan bahwa jangan bekerja keras, tetapi bekerja lah secara cermat dan pintar, dalam artian jangan hanya menggunakan otot dalam bekerja, tetapi gunakanlah akal dan pikiran. menurut prof. Rhenald, “tidak ada pekerjaan yang berat, pekerjaan seberat apapun akan terasa ringan apabila ingin dikerjakan” makna nya adalah jika anda ingin melakukan pekerjaan dengan cermat / smart, itu sebenarnya anda melakukan pekerjaan dengan dengan bekerja keras, karena anda mengandalkan akal fikiran dan otot anda secara bersamaan.

8. Passive Income

Makna dari kata “Passive Income” adalah Cashflow yang masuk diluar cashflow inti / pekerjaan inti anda, Passive income bisa di dapatkan dari Side hustle ataupun Investasi jangka panjang miliki anda. Passive income bisa juga diartikan bahwa kita sebagai manusia membuat uang untuk bekerja menghasilkan uang lagi untuk kita, Prof.Rhenald berkata bahwa jika and pemula dan baru masuk kedalam pekerjaan anda, anda tidak perlu melakukan passive income, karena di masa tersebut kita tidak bisa melakukan hal tersebut karena minimnya Cashflow yang masuk ke rekening kita. Lebih baik cashflow tersebut dijadikan investasi jangka panjang berupa pendidikan dan keterampilan dan penampilan dengan pakaian yang layak agark kita bisa membangun relasi dan networth dengan orang lain di sekitar kita. Jika kita sudah mempunyai cashflow yang cukup, barulah kita membuat passive income tersebut dengan cara Side hustling / investment.

9. Financial freedom

Financial fredom merupakan suatu kondisi dimana orang / manusia sudah tidak perlu memikirkan uang lagi atau dalam kata lain sudah merdeka dengan uang yang cukup untuk menghidupi keluarga nya. Menurut prof. Rhenald, anda tidak perlu memikirkan Financial Freedom jika usia anda masih di angka 20–30 tahun -an, karena itu belum saatnya ada memikirkan financial freedom. di rentang umur tersebut, anda seharusnya menikmati kehidupan social anda dan nikmatilah pendidikan anda, serta Asah kembali keterampilan anda di bidang anda masing masing serta membangun relasi dan network dengan orang — orang disekitar anda.

10. Privilege

Menurut Prof.Rhenald, privelege merupakan suatu status atau keistimewaan yang dimiliki oleh orang-orang tertentu yang menyangkut pencapaian, Ilmu, Kehidupan, dan Hak-Hak istimewa lainnya. Privelege biasanya dimiliki oleh anak anak konglomerat, anak anak sultan, yang terkadang mereka mendapatkan kekayaan serta kesuksesan nya karena bantuan dari Privelege / hak istimewa miliki keluarga nya. Menurut Prof.Rhenald, Privelege tanpa usaha merupakan hal yang sia sia / kosong, ibarat bola didepan gawang yang tidak masuk.karena jika kita memiliki previlege, kita wajib men sinkronasikan dengan kerja keras dan opportunity (kesempatan). Tetapi jika kita tidak mendapatkan Privelege, tidak usah khawatir, karena orang orang yang memiliki privelege ini, orang tua nya sebelum nya juga bukan apa apa / nothing. artinya anda juga bisa mencapai kesuksesan tanpa memiliki Hak istimewa / Privelege dari orang lain, dengan bekerja keras. Ini berarti Privelege bukan segalanya.

B. Penutup

Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca, Sekian apa yang sudah saya sampaikan, Maaf jika ada salah penafsiran ataupun ada salah kata, Saya mohon undur diri Assalamualaikum Wr,Wb.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Belvas Ghazalah Aufa
Belvas Ghazalah Aufa

Written by Belvas Ghazalah Aufa

Cyber Security Enthusiast | Red Teamer | IT Security | CEH

No responses yet

Write a response